Kucing Bakau : Klasifikasi, Morfologi dan Keunikannya

Kucing bakauApakah Anda pernah mendengar nama kucing Bakau sebelumnya? Jika belum, mari kita bahas dalam artikel kali ini. Ya, kucing Hutan Bakau atau Prionailurus viverrinus adalah kucing hutan liar berukuran sedang yang hidup dan tersebar di daerah Asia Selatan dan Asia Tenggara, termasuk Malaysia. Pada tahun 2008, IUCN mengklasifikasikan kucing ini terancam punah karena mereka terkonsentrasi terutama di habitat lahan basah, yang semakin sering di jadikan permukiman manusia, dirusak dan diubah.

Selama dekade terakhir, populasi kucing yang habitat aslinya di Asia ini menurun drastic. Kucing Bakau ini hidup di sepanjang sungai dan rawa-rawa bakau. Kucing ini mampu beradaptasi dengan habitatnya dan menjadi perenang yang terampil, berbeda dengan kucing pada umumnya yang tekut air.

Klasifikasi Kucing Bakau

Untuk Klasifikasi dari kucing ini, Anda bisa melihat di bawah ini, yaitu:

Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Class: Mammalia
Ordo: Carnivora
Famili: Felidae
Genus: Prionailurus
Spesies: Prionailurus viverrinus

Morfologi

Kucing Bakau sendiri adalah kucing yang terbesar dari jenis kucing Prionailurus. Ukuran kucing ini yakni sekitar dua kali kucing domestic atau kucing lokal. Kucing Bakau ini memiliki wajah yang memanjang dengan hidung khas yang datar. Bagian bawah tubuhnya berwarna putih, dan bagian belakang telinga berwarna hitam dengan bintik-bintik putih di tengahnya. Lalu di bagian leher, ada sepasang garis gelap di sekitar tenggorokan, dan sejumlah cincin hitam di ekor. Untuk panjang kepala sampai badannya, niasanya mereka memiliki ukuran tubuh sekitar 57-78 cm (22-31 in), dengan ekor pendek 20-30 cm (7,9-12 in). Berat kucing ini yakni sekitar 5-16 kg (11-35 lb).

Bintik hitam berjalan longitudinal di seluruh tubuh, dan enam sampai delapan garis gelap terdapat dari belakang mata sampai ke tengkuk. Bagian bawah bulu lebih panjang dan sering dilapis dengan bintik-bintik. Untuk bulunya sendiri, pada umumnya. Prionailurus viverrinus ini mempunyai warna abu-abu hijau zaitun dengan pola totol hitam yang membentuk garis membujur di sepanjang tubuh. Bulu bagian bawah berwarna putih dan bagian belakang telinga berwarna hitam. Sesuai dengan habitat yang didiaminya,

Keunikan Kucing Bakau

Yang membuat unik dari kucing ini adalah jari-jarinya yang memiliki semacam selaput. Selaput ini yang mendukung kemampuan berenang dan menyelam. Kaki kucing ini kurang sepenuhnya berselaput daripada macan tutul kucing, cakar mereka tidak lengkap berselubung. Kaki Webbed sering tercatat sebagai karakteristik dari kucing ini, tapi anyaman di bawah jari-jari kakinya tidak jauh lebih berkembang daripada kucing hutan.

Lalu apakah ada perbedaan makanan antara kucing biasa dan kucing ini? Tentu saja ada. Untuk makanan, utamanya kucing Bakau memakan berbagai jenis ikan. Selain itu ia juga memangsa hewan air lainnya seperti katak, unggas air, dan udang, serta binatang darat seperti tikus, burung, ular, dan bahkan anak rusa.

Kucing bakau hidup soliter dan merupakan hewan nocturnal (hewan malam hari). Mereka sangat banyak di rumah dalam air dan bisa berenang jarak jauh bahkan di bawah air. Kucing betina telah dilaporkan berkisar lebih dari bidang 4-6 km2 (1,5-2,3 sq mi), sedangkan pada kucing jantan berkisar lebih dari 16 sampai 22 km2 (6,2 sampai 8,5 sq mi). Kucing ini merujuk pada kegemaranya dalam berburu ikan sebagai utamanya sesuai dengan namanya ini. Di mana dalam berburu, ia sering menyambar ikan – ikan yang berada di perairan yang dangkal hingga sesekali berenang dan menyelam ke dalam air.

Kucing Bakau ini memang berbeda dengan kucing biasa lainnya. Namun tentu tak menyurutkan semangat Anda untuk memeliharanya bukan?