Di dalam perubahan energi terjadi ketidakefisienan yang disebut dengan entropi. Pada kasus penggunaan kendaraan bermotor tidak semua energi bahan bakar digunakan untuk menggerakkan mesin tetapi ada yang terbuang. Hal ini dapat dibuktikan apabila kita mengendarai kendaraan bermotor maka knalpot atau mesin akan menjadi panas. Pada proses penggunaan energi yang tidak terbalikkan, maka entropi alamnya bertambah.
Entropi sangat dipengaruhi oleh keteraturan. Antara tingkat entropi dan tingkat keteraturan terdapat hubungan yang erat. Makhluk hidup, ekosistem dan seluruh biosfer memiliki sifat-sifat termodinamika yang khas. Apabila mampu menjaga keteraturan yang tinggi akan menghasilkan entropi yang rendah. Sebaliknya apabila terjadi ketidakteraturan yang tinggi maka akan menghasilkan entropi yang tinggi.
Entropi merupakan ukuran ketidakteraturan suatu sistem dan merupakan besaran energi yang tidak dapat dimanfaatkan oleh suatu sistem. Apabila terjadi entropi yang tinggi dalam suatu ekosistem , maka itu menggambarkan semakin banyak limbah dan pencemar yang ditimbulkan sehingga dapat mengakibatkan terjadinya ketidakteraturan dalam ekosistem tersebut. Pada masa sekarang ini berbagai bencana lingkungan sudah mulai muncul di mana-mana dan harus diwaspadai. Hal tersebut sebaik akibat dari semakin besarnya ketidakteraturan yang ada di muka bumi ini. Oleh sebab itu entropi perlu diminimumkan sehingga entropi yang ada di alam menadi rendah. Entropi yang rendah dapat dicapai oleh suatu sistem dengan cara memanfaatkan energi secara berkelanjutan dengan dayaguna (efisiensi) yang tinggi. Sebagai contoh dapat anda lihat proses berikut ini :
- Penggunaan energi makanan, misalnya nasi (materi yang mengandung energi) dimanfaatkan dan diolah oleh metabolisme tubuh (ekosistem tubuh) menjadi energi yang dapat digunakan untuk melakukan kerja (bekerja dengan baik) dengan menghasilkan entropi berupa tinja, keringan tubuh dan uap pernafasan. Apabila kita memakan nasi yang basi, metabolisme perut tidak mampu mengolahnya menjadi energi yang baik sehingga menimbulkan rasa sakit perut (berakibat tidak dapat berkerja dengan baik) dan menghasilkan entropi (tinja) yang banyak. Tinja merupakan hasil sisa makanan yang tidak diterima oleh tubuh.
- Penggunaan bahan bakar minyak pada kendaraan bermotor yang tidak dalam keadaan sempurna mesinnya akan menyebabkan pembakaran yang tidak sempurna sehingga menjadi boros bahan bakar. Keadaan ini akan menyebabkan terjadi entropi yang tinggi dan lebih banyak energi yang terbuang ke udara. Oleh sebab itu, dalam penggunaan bahan bakar minyak sedapat mungkin mesin harus dalam keadaan sempurna.
- Penggunaan energi terlanjutkan, yaitu dengan memanfaatkan energi alternatif, seperti energi biomassa, air, angin, ombak dan energi matahari untuk berbagai kebutuhan hidup sehari-hari.
- Dalam proses fotosintesis, energi yang berasal dari matahari masuk ke dalam dunia hidup melalui proses fotosintesis oleh tumbuhan dan keluar lagi ke dunia tak hidup sebagai panas.
Berdasarkan uraian tersebut maka ekosistem dapat terus menerus terjamin dalam kondisi teratur atau entropi rendah yaitu dengan cara pemanfaatan energi oleh komunitas (manusia, hewan dan tumbuhan) secara efektif, efisien dan berkelanjutan.