Cara Budidaya Pedada dengan Mudah

budidaya pedadaBudidaya Pedada dapat dilakukan dengan menanam buah atau anakan pedada yang diambil digali) di ekosistem mangrove. Pengambilan buah dapat langsung dipetik di pohon atau di pungut yang jatuh. Ciri buah masak adalah berukuran besar, berwarna hijau tua dan mulai keluar bau harum. Buah yang diambil adalah buah yang sehat tanpa cacat dan sudah matang. Buah kemudian disemaikan pada daerah yang terkena pasang-surut, salinitas air rendah ( <15) dan ternaungi atau intensitas cahaya matahari <70%.

Media Tanam

Media yang dipergunakan dalam bedeng tabur adalah tanah alluvial yang telah dibersihkan dari gulma atau akar akar tumbuhan dan menggunakan media steril sebagai media bedeng tabur. Bak tabur dibuat dari papan kayu (1×4 meter) dengan posisi terkena genangan air pasang. Penaburan buah dilakukan dengan rata pada seluruh bedeng tabur. Penyuraman dilakukan pada saat pasang surut tidak menggenangi persemaian, yaitu pada pagi dan sore hari. Pemindahan bibit dilakukan setelah semai pedada berada dalam bak tabur selama 3 bulan (tinggi bibit 5-10 cm). Pemindahan dilakukan dengan mencabut setiap batang semai dan dimasukkan ke dalam polybag yang diisi media tanah.

Bibit Budidaya Pedada

Pengadaan bibit dapat juga dengan cara mengumpulkan bibit dari alam, yaitu teknik cabutan dan puteran. Cabuta dilakukan pada anakan dari alam yang masih kecil (tinggi < 20 cm), sedangkan puteran dilakukan dengan mengambil bibit tanaman berserta tanahnya dengan cara memutar yang biasanya dilakukan pada bibit tanaman yang besar (20-100 cm).

Persiapan Lahan Budidaya Pedada

Jika pada lokasi budidaya pedada terdapat gulma dan tumbuhan pengganggu, perlu adanya persiapan lahan berupa pembabatan untuk menghindari persaingan dengan tanaman pokok. Pada lokasi yang tidak ada gulma, dapat dilakukan penanaman langsung. Penggunaan bibit dari daerah lain yang berbeda kondisi lingkungannya (salinitas dan pasang sururt) perlu masa adaptasi bibit minimal selama 15 hari.

Setelah lahan benar benar siap untuk ditanam, lakukan pemancangan ajir yang berfungsi sebagai penahan bibit agar tidak tumbang. Fungsi lain dari ajir adalah untuk mengetahui lokasi tanaman, menyeragamkan jarak tanam dan sebagai tanda tanaman baru. Ajir dibuat dari kayu atau bambu dengan ukuran tinggi 1,5 – 2 m dan lebar 3 – 4 cm. Posisi ajir diupayakan sampai dasar lumpur (tanah keras) agar dapat dipakai sebagai ikatan bagi bibit tanaman yang ditanam.

Pemeliharaan

Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan adalah penyiangan, penyulaman, penjarangan dan pengontrolan terhadap kondisi tanaman. Pemeliharaan awal paling tidak dilakukan selama 1 tahun, terutama dari gangguan gulma dan serangan hama. Monitoring tanaman pedada perlu dilakukan setiap bulan agar setiap perkembangan kondisi tanaman diketahui.

Leave a Reply