Petani Sang Perayu Tanaman

petaniMengapa pekerjaan menjadi seorang petani sesungguhnya sangat kompleks ? Bahkan saya harus katakan bahwa pekerjaan seorang petani tidak jauh berbeda dengan seorang pakar nuklir karena berhubungan dengan sebuah risiko dan berkaitan dengan energi yang cukup besar.

Seorang ahli nuklir berpikir bagamana merusak kestabilan atom membelah diri sembari melepaskan energi yang besar. Sementara yang tidak dipaami banyak orag, seorang petani mengelola energi matahari yang merupakan sumber energi penting bagi bumi menjadi sesuatu yang bernilai bagi manusia, melalui tanaman yang ia rawat.

Seperti yang kita ketahui, energi itu bersifat kekal. Energi matahari oleh tanaman diubah menjadi energi kimia. Ketika tanaman kita konsumsi, energi itu berubah menjadi energi kinetik dan panas. Hukum pertama termodinamika menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tapi hanya dapat dikonversi dari suatu bentuk ke bentuk lain.

Jadi fotosintesis merupakan proses di mana tanaman mengubah energi cahaya menjadi energi kimia dan menyimpannya dalam bentuk ikatan gula.

Bagaimana proses itu berlangsung. Secara sederhana tanaman menyerap CO2 dari udara, air (H2O) dari tanah. Lalu sinar matahari mengakibatkan efek fotolistrik yang memecah kedua komponen tersebut menjadi dan membentuk ikatan baru yakni gula dan oksigen. Adapun prosesnya demikian.

6CO2 + 6H2O =====> C6H12O6 + 6O2

Ini terjadi secara alami dan proses ini berlagsung selama ada sinar matahari. Lalu pertanyaanna apa peran dari petani dalam hal ini ?

Mari kita melirik kondisi tanaman kakao di lingkungan alamiahnya. Apakah tanaman luar ini akan berbuah lebat seperti kakao yang dipelihara secara intensf oleh petani di Kolaka, Sulawesi Tenggara? Tidak. Taaman kako di hutan tropis lembah amazon tumbuh menjadi tanaman kecill diantara  pohon tinggu. Sinar mataari yang terbatas dan kerapatan dengan tanaman yang cukup tinggi membuat kako tetap berbuah, namun sangat sedikit.

Begitu juga yang terjadi di Etiopia, Afrika. Disaa, ada hutan yang memiliki berbagai jenis kopi yang berbeda dengan yang kita tanam. Namun tidak semua kopi itu, jika diolah bijinya, mampu menggoyang lidah.

Disinilah peran seorang petani. Ia adalah seorang yang tajam dalam menemukan tanaman tanaman yang unggul. Sebelum pertanian Indonesia berkembang ke arah pertanian modern, ketika produsen benih belum berkembang. Petanilah yang menjadi penemu tanaman unggul.  Bahkan hal itu masih berlangsung hingga saat ini. Setidaknya di komoditas perkebunan, beberapa tanaman seperti MCC 01, MCC 02, Sulawesi 1 dan Sulawesi 2 untuk tanaman kako ditemukan berkat ketajaman pengamatan petani.

Lalu ketika ia menemukan tanaman yang baik dan menarik, seorang petani selanjutnya akan memperbanyak, menanam bibitnya, lalu merawatnya hingga tanaman tersebut mampu berbuah sangat banyak. Dalam kaitan itu, seorang petani akan berperan membuka lahan, menghilangkan tanaman tidak bermanfaat secara ekonomi dan sebagainya.

Seperti kita ketahui tanaman membutuhkan beberapa unsur dari tanah agar ia dapat tumbuh dan bisa beraktivitas dengan sempurna. Tanaman membutuhkan unsur N, P, Ca, Mg, S dan sebagainya atau biasa disebut unsur essensial. Ini harus tersedia dalam tanah dalam jumlah yang cukup.

Layaknya seorang ibu, sang petanilah yang memastikan. Dengan melihat tanamannya saja, sang petani sudah mengetahui bahwa tanamannya membutuhkan sesuatu. Daun kakao saya sudah menguning, berarti perlu saya beri urea kata seorang petani d Kolaka.

Demikian juga ketika serangan hama atau penyakit tiba, maka petanilah yang harus membantu tanaman untuk menghadapinya. Sesungguhnya tanaman memiliki alat pertahanan diri, seperti getah, aroma atau menghasilkan senyawa kimia yang berfungsi sebagai racun. Atau tanaman nilam dengan atsirinya yang merupakan metabolit sekunder, yang bermanfaat untuk menghadapi serangan hama dan penyakit. Namun, kadang senjata untuk self defensive ini tidak cukup, petani harus memberikan bantuan.

Serangan wereng pada ppadi kadang terjadi tiba tiba. Begitu juga ulat api pada tanaman kelapa, sering tidak terduga dan menghabiskan daun tanaman. Petanilah yang harus berpikir keras untuk mengatasinya mencegah tanamannya rusak dan menjadi tidak produktif. Saat terjadi serangan penggerek batang cengkeh pada beberapa pohon miliknya, seorang petani di kolaka dengan pengamatanyang tajam bak seorang ilmuwa mencoba memahami bagaimana si ulat penggerek masuk dan mengganggu tanamannya. Lalu ia berpikir untuk memasukkan minyak tanah ke dalam saluran makanan cengkeh. Ia berpikir bahwa si serangga akan tidak tahan dengan aromanya.

Itulah peranan petani, ia memastikan tanamannya tumbuh dengan sempurna. Serangan hama tidak mematikan tanamannya, ia pastikan sinar matahari menjangkau dedaunan tanamannya tidak berlebih. Kadang tidak semua tanaman membutuhkan penyinaran penuh.

Hanya pekerjaan seorang petani bak seorang pakar nuklir juga berbahaya ketika bersentuhan dengan energi yang begitu besar seperti kasus CHernobyl. Petani tidak bisa menghadapi kekuatan alam seperti bencana kekeringan, serangan hama yang muncul tiba tiba ketika kemarau yang sangat panjang atau musim hujan yang berkepanjangan. Itu adalah kekuatan alam, yang menunjukkan dirinya secara tiba tiba dan menyengsarakan tanamannya.

Leave a Reply