Hama Tanaman Pepaya dan Cara Pengendaliannya

hama tanaman pepayaMengendalikan hama tanaman pepaya di lahan harus dilakukan secara bicaksana dan memenuhi konsep pengendalian hama terpadu (PHT). Pengendalian hama terpadu tidak akan berhasil jika petani tidak jeli memonitor setiap tanaman yang dipeliharanya. Pengamatan harian memudahkan menentukan jenis pestisida, dosis dan waktu penyemprotan untuk memberantas hama tersebut. Dengan demikian, diperlukan pengamatan secara rutin yang berkelanjutan terhadap pohon pepaya selama pemeliharaan.

Cara penyemprotan pestisida dilaksanakan sesuai anjuran dan berdasarkan tingkat efisiensi pemakaian. Untuk hama dan penyakit yang menyerang dalam beberapa kali penanaman, petani dianjurkan untuk menggenakan pestisida yang secara berselang-seling

Penggunaan pestisida secara intensif tidak selamanya berhasil. Oleh karena itu, banyak petani yang meningkatkan konsentrasi pestisida yang digunakan. Biasanya penggunaan pestsida yang serampangan ini justru akan memacu munculnya hama yang resisten sehingga berdampak negatif terhadap lingkungan. Selain itu, penggunaan pestisida berlebihan akan menyebabkan biaya produksi meningkan. Biaya pengendalian hama penyakit bisa mencapai 30-50% dari total biaya produksi.

Kegagalan mengendalikan serangan hama pada pohon pepaya sama saja dengan membuang investasi besar yang telah dikeluarkan untuk budidaya pepaya ini. Biasanya para petani mengantisipasi serangan hama dengan menyiapkan berbagai merek pestisida. Jika serangan hama pohon pepaya tidak terkendali, pemakaian pestisida pun biasanya menjadi besar-besaran. Bahkan banyak petani yang mengoplos atau mencampur 2-3 macam pestisida menjadi satu.

Hama Tanaman Pepaya

Berikut ini adalah beberapa hama tanaman yang sering menyerang pepaya dan cara pengendaliannya.

1. Kutu tamanan

Kutu tanaman atau aphid memiliki ciri-ciri, yaitu badan halus panjang 2-3 mm berwarna hijau, kuning atau hitam. Selain itu, pada hama ini terdapat sepanjang tonjolan tabung pada bagian belakang perutnya, bersungut dan kakinya panjang. Kutu dewasa, ada yang bersayap dan tidak bersayap. Mereka merusak tanaman dengan cara menghisap cairan dengan pencucuk penghisap yang panjang di bagian mulutnya.

2. Tungau merah

Hama yang sering menyerang pohon pepaya pada musim kemarau adalah tungau merah atau dalam nama latin disebut Tetranychus kansawai. Tungai merusak daun, pucuk tanaman dan tunas muda. Bagian yang diserang berubah warnannya dan tumbuh tidak normal. Bentuk tungau merah ini cukup mirip dengan laba-laba tetapi ukurannya sangat kecil, yaitu kurang dari 1 mm.

Serangannya dengan cara menghisap cairan daun sehingga menimbulkan nekrotis atau luka berupa titik-titik kuning yang semakin lama semakin menghitam, melengkung dan menyebabkan daun menjadi terpelintir. Ciri lainnya adalah munculnya titik-titik merah dan kuning di daun sebelah bawah. Tungau merah juga merupakan vektor penyakit virus, sehingga seringkali merusak lahan budidaya pepaya secara masif.

Pengendalian hama tungau merah pada tanaman pepaya dapat dilakukan dengan cara mencabut dan membakar tanaman yang terserang. Penggunaan akarisida atau racun khusus tungau secara bergantian, misalnya Mitac 200 EC 1-1,5 ml/liter atau Dicolan 420 EC 0,5-1 ml/liter dapat dilakukan.

3. Kutu Dan

Kutu daun yang berwarna kuning adalah Myzus persicae sulzer. Kutu daun juga merupakan, serangga yang vektor dan penyebar virus mozaik yang sukar diberantas jika terlanjur menyerang. Kutu daun biasanya hidup berkelompok dan berada di bawah permukaan daun, menghisap cairan daun muda dan bagian tanaman yang masih muda lainnya seperti pucuk daun dan bunga. Eksudat atau caran yang dikeluaran oleh kutu ini mengandung madu sehingga mendorong tumbuhnya cendawan embun jelaga pada daun yang dapat menghambat proses fotosintesis.

Kutu daun, yang mempunyai nama umum melon aphid atau cotton aphid ini, selain menyerang tanaman pepaya juga menyerang tanaman mentimun, melon, paria dan blewah. Usaha pengendalian kutu ini meliputi pemupukan yang seimbang, pemangkasan daun yang terserang, pengaturan jarak tanam dan penggunaa bahan insektisida dengan bahan aktif.

Kutu daun merupakan hama yang bersifat polifag, ia dapat menyerang lebih dari 400 jenis tanaman. Selain inang utamaya yaitu cabai, kentang dan tomat. Tanaman inang lainnya diantranya tembakau, petsai, kubis, sawi, mentimun, semangka, ubi jalar, terong, buncis, kapri, jagung, pepaya, jenis kacang-kacangan, bit, tebu dan jeruk.

Ciri kehadiran aphids adalah munculnya getah yang mengandung madu dan tampak mengkilap. Myzus juga disebut hama banci atau hama lengket. Cara hidupnya partenogenesis sehingga berkembang biak dengan sangat cepat dan sulit dikendalikan.

Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengendalikan serangan hama kutu daun pada tanaman pepaya adalah sebagai berikut

  1. Tidak merokok di sekitar lahan kebun pepaya karena dikhawatirkan menularkan virus.
  2. Penyemprotan decistab 1 tablet/tank.
  3. Penyemprotan dengan Furadan 3 G sebanyak 60-90kg/ha atau sekitar 2 sendok makan 10 m2 lahan.
  4. Apabila tanaman sudah tumbuh, semprotkan Cucacron 500 EC, Nudrin 215 WSC atau Tokuthion 500 EC dengan dosis 2 ml/liter air.