Burung merupakan salah satu hewan peliharaan yang cukup populer di Indonesia. Hal terpenting yang harus dilakukan oleh para pemeliharanya adalah agar selalu menjaga kesehatan burung tersebut. Walau sudah dilakukan upaya pencegahan penyakit, terkadang burung yang kita pelihara tetap akan mengalami sakit juga. Di bawah ini akan saya sampaikan beberapa jenis penyakit burung yang boleh jadi akan ditemukan burung yang kita pelihara.
Ayan – Apolexy
Penyakit ini sering juga disebut sebagai penyakit pitam, ia sering menimbulkan kematian pada burung secara tiba-tiba. Seringkali kematian burung lebih cepat daripada langkah-langkah pengobatan yang sedang kita lakukan, seolah kita tidak mempunyai waktu untuk menanganinya atau terlambat dalam pengobatan. Diperkirakan penyebab penyakit ini adalah karena burung ditempatkan di dalam sangkar yang terlalu kecil atau diberi makan terlalu banyak sehingga kegemukan dan kurang gerak.
Burung yang terkena serangan penyakit ini biasanya akan jatuh ke bawah. Umumnya setelah itu burung akan mengalami kejang-kejang di dadanya. Jikalau terjadi seperti ini dan kita ketahui, maka kita dapat menolongnya dengan cara mengusahakan mencelupkan kepalanya ke dalam air, sebentar saja dalam sebuah celupan yang singkat. Ini umumnya dapat menolong burung yang terserang, hendaknya burung yang telah mengalami hal ini dipisahkan atau ditempatkan dalam sangkar tersendiri dan dibiarkan untuk hidup menyendiri dalam keadaan tenang untuk beberapa hari.
Seandainya burung ini benar-benar terlalu gemuk, maka hendaknya diusahakan agar ia menjadi lebih kurus dengan memperhatikan makanannya yang diatur dengan lebih ketat. Dalam keadaan tertentu, memperbanyak makanan hijau-hijauan dan mengurangi pemberian biji-bijian dapat membantu usaha diet burung ini. Burung juga hendaknya dipisah dan ditempatkan di sangkar tersendiri selama sakit dan selama pengobatan, sekiranya burung dimasukkan ke sangkar pengobatan maka pemanasan akan membantu proses penyembuhannya.
Asma
Bentuk penyakit ini dapat terlihat dengan jelas, sebab tidak berbeda dengan penyakit asma yang diderita manusia. Tanda-tandanya adalah burung susah bernafas sering disertai dengan batuk-batuk dan burung kelihatan lemah.
Obat-obatan produksi dalam negeri untuk mengobati penyakit asma pada unggas dapat kita pakai. Terkadang, burung tidak mempunyai keinginan untuk minum sehingga kita perlu menangkapnya dan memberikan minuman larutan obat melalui paruhnya.
Bronchitis
Merupakan penyakit yang terjadi akibat peradangan di pipa saluran pernafasan. Burung yang terjangkit penyakit ini umumnya tampak lemah dan susah bernafas. Sewaktu bernafas kita dapat mendengarkan bunyinya yang cukup keras. Keadaan ini biasanya disertai dengan bersin-bersin.
Diperkirakan penyakit ini disebabkan oleh perputaran udara yang buruk di daerah kadang atau sangkar. Bisa juga disebabkan oleh keadaan lembap atauun dingin, atau bisa juga oleh adanya perubahan suhu yang mendadak.
Langkah pengobatan untuk penyakit ini dapat dijalankan dengan cara memberikan antibiotik dan beberapa obat untuk saluran pernafasan burung. Terhadap burung yang terkena jenis penyakit ini sebaiknya diamsukkan ke dalam sangkar pengobatan.
Botak
Kebotakan dapat menyerang beberapa jenis burung, terutama jenis burung finch. Diperkirakan kebotakan ini disebabkan karena burung memakan biji-bijian yang terlalu banyak mengandung minyak sehingga burung menjadi keracunan makanan dan menimbulkan kerusakan pada sel-sel kapiler dari kulit. Kalau faktor ini yang menjadi penyebab kebotakan, maka makanan hijauan (terutama bayam) yang diberikan kepada burung akan sangat membantu penyembuhan.
Kebotakan juga dapat terjadi akibat burung ditempatkan di dalam sangkar kecil da padat serta kekurangan sinar matahari. Kalau ini terjadi dan merupakan faktor penyebab kebotakan maka penempatan burung pada kandang besar dan menerima sinar matahari dalam jumlah yang cukup akan dapat memulihkan kebotakan itu. Apalagi bila burung-burung ini kemudian mendapat kesempatan mandi dan mendapat sinar matahari yang cukup, maka proses penyembuhanya menjadi lebih cepat.
Ada juga kebotakan yang disebabkan hanya karena ulah burung yang saling mencabuti bulu karena terlalu penuh kandangnya atau karena ada burung-burung yang senang pada rasa bulu yag dicabuti. Jika yang terjadi demikian, maka keadaan itu akan dapat ditangani dengan cara memisahkannya.
Coccidiosis
Penyakit ini sangat terkenal, sebab sering menyerang ayam peliharaa. Selain itu, Coccidiosis juga bisa menyerang burung. Penyakit ini menyerang kelenjar intestin dan menyebabkan peradangan atau pembengkakan. Serangannya sangat cepat dan dapat membunuh burung dalam dua atau tiga hari saja.
Tanda-tandanya adalah burung menjadi gelisah, bulunya mengembang dan kadang-kadang disertai dengan mencret. Sewaktu burung mengalami kejang maka kematian pun akan datang. Penyakit ini mudah sekali menular, sehingga jika kita mengetahui ada burung yang terserang penyakit ini hendaknya burung tersebut segera dipindah dengan segera dan sangkarnya dibersihkan.
Ada yang mengusulkan agar sangkar burung yang terkena coccidiosis disiram dengan air anas yang telah dicampur dengan soda api atau pemakaian sejenis lysol juga dapat dilakukan. Setelah pembersihan dengan larutan-larutan ini hendaknya sangkar dicuci bersih dengan air biasa dan dijemur.
Sembelit
Penyakit ini jarang ditemukan pada burung, tetapi dapat menyerangnya sehingga kita perlu juga untuk mengetahuinya. Usuha untuk menanganinya di antaranya adalah mengusahakan agar burung mau memakan hijauan, tunas rumput atau kecambah.
Parasit
Binatang-binatang parasit banyak yang menyerang burung. Burung yang berada dalam sangkar dapat diserang parasit berukuran kecil seperti tungau. Parasit ini akan menyerang burung di malam hari, menghisap darahnya dan bersembunyi kembali di siang hari pada tempat-tempat yang sulit dijangkau. Disamping itu kutu-kutu ini juga hidup di bulu-bulu burung.
Kebersihan kandang dan sangkar perlu diperhatikan untuk mencegah jenis penyakit burung ini. Burung-burung juga perlu diberi kesempatan untuk mandi, terutama untuk jenis burung yang menyukai untuk mandi, seperti jenis burung robin yang kerjanya boleh dikatakan hanya mandi melulu.
Mandi dapat menghalau kutu-kutu parasit ini, walau tidak selalu. Pernah jalak milik milik penulis terkena serangan parasit walaupun telah dimandikan setiap hari. Karena selalu mencari kutu, maka penulis melakukan percobaan dengan menyelupkan burung itu ke dalam air yang mengandung baygon. Para larutan yang sangat encer inilah jalak itu direndam sebentar. AKibatnya banyak kutu yang mengambang di larutan putih seperti susu itu. Burung itupun lalu segera dimandingkan dengan air biasa dan dibiarkan berjemur di panas matahari.
Pilek
Burung dapat kejangkit penyakit pilek dan kedinginan leh adanya perubahan hawa mauun oleh adanya angin yang mengganggu kesehatan. Angin yang tergolong jahat bagi kesehatan burung ini dikenal dengan nama angin draught dalam bahasa inggris. Kalau burung sedang berada dalam keadaan fisik yang fit maka keadaan itu tidaklah berpengaruh. Tetapi kalau kondisi fisiknya sedang menurun maka penyakit pilek ini akan menghampiri.
Burung-burung akan terganggu oleh cairan di hidungnya yang menyebabkan kesulitan bernapas. Bila burung merasa kedinginan kita akan melihat mereka menggigit. Oleh karena itu pengobatan pertama yang dilakukan untuk menyembuhkannya adalah pemanasan. Masukan burung yang pilek ini ke dalam sangkar pengobatan atau memberikan lampu sebagai sarana pemanas di kandang dan terutama di tempat yang biasa di pakai tidur oleh burung tersebut.