Wortel merupakan salah satu jenis sayuran paling banyak di konsumsi manusia. Bagian yang dikonsumsi merupakan umbi akarnya yang berwarna oranye dan menjadi salah satu cara perkembangbiakkan tanaman ini. Selain memiliki rasa yang manis dan renyah, umbi akar wortel ini memiliki kandungan gizi yang tinggi diantaranya vitamin A, vitamin K, Karbohidrat, Protein, antioksidan dan serat.
Nah ditinjau dari bentuk umbi akarnya ini, wortel dikelompokkan menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Imperator
Wortel yang termasuk ke dalam jenis ini memiliki bentuk bulat panjang dengan ujung yang runcing. Umbi akarnya juga tergolong sempit dengan lebar hanya sekitar 2-3 cm sedangkan panjangnya dapat mencapai 30 cm. Jenis wortel ini biasanya memiliki rasa yang kurang manis dan dagingnya lumayan keras sehingga jika dikunyah terasa renyah. Dikarenan rasa dan tekstur daging yang seperti itu, wortel imperator ini kurang disukai oleh masyarakat.
Keunggulan dari wortel ini adalah dapat tahan lama disimpan karena kandungan gula yang rendah di dalamnya sehingga pembusukan lebih lama terjadi. Selain itu, ia mudah sekali untuk ditanam dan dibudidayakan karena memiliki ketahanan terhadap berbagai kondisi lingkungan dan minim hama. Biasanya saat ditanam pada tanah yang subur dengan kondisi cuaca yang ideal, ia dapat dipanen dalam waktu sekitar 75 hari. Sayangnya karena kurangnya peminatnya, wotel imperato ini memiliki harga yang relatif murah sehingga menurut saya tidak disarankan untuk membudidayakannya.
2. Chantenay
Jenis wortel ini terlihat gemuk dan pendek, panjang umbi akarnya hanya sekitar 10-12 cm dengan lebar sekitar 3-4 cm. Wortel Chantenay memiliki tekstur permukaan yang halus dan berair dengan daging umbi berwarna oranye cerah. Ia banyak disukai orang karena rasanya yang manis, apalagi setelah direbus rasa manisnya akan lebih terasa. Wortel Chantenay ini sangat cocok untuk di gado, atau dijadikan sayuran dalam gado-gado. Selain itu, ia juga sangat cocok untuk dijadikan jus karena memiliki rasa yang manis. Di negara-negara barat banyak juga yang mengalengkannya atau yang mengasamkannya sehingga lebih tahan lama.
3. Nantes
Wortel nantes ini dianggap sebagai peralihan wortel Chantenay dan Imperator. Umbi akarnya berukuran sedang dengan panjang 15-20 cm dan lebar sekitar 2-5 cm. Umbi akarnya cenderung tidak terlalu gemuk dan panjang dengan bagian ujung umbi yang tumpul. Tekstur permukaan umbinya halus dengan warna orange hinga kemerahan. Daging umbinya empuk, berair dan memiliki rasa yang manis dengan tekstur lembut. Jenis wortel ini juga sangat cocok untuk dibuat just atau dimakan secara langsung.
Perkembangan varietas wortel di dunia berlangsung dengan baik, banyak orang yang mengawinsilangkannya untuk mendapatkan varietas yang lebih baik dari yang sudah ada. Saat ini terdapat sekitar 50 varietas wortel nantes dan beberapa yang populer diantaranya adalah Scarlet Antes, Nantes Coreless, Nantes Half Long dan Early Nantes. Karena memiliki banyak peminatnya, harga varietas ini cukup tinggi di pasaran. Oleh karena itu bagi para petani, saya sarankan untuk membudidayakan jenis ini agar mendapatkan keuntungan yang lebih.
4. Danvers
Jenis wortel ini pertama kali dikembangkan pada tahun 1870 di kota Danver, Amerika. Ia merupakan wortel yang memiliki keunggulan cepat dipanen karena hanya dalam waktu 65 hari saja dari ditanam, ia sudah bisa dipanen. Bentuk umbi akarnya cukup mirip dengan jenis imperator yang panjang, kurus dengan ujung runcing. Biasanya umbi akar dari wortel Danvers ini dapat tumbuh dengan panjang 15 sampai 18 dengan lebar hanya 1-2 cm saja. Danvers cukup populer di kalangan orang-orang Amerika karena memilki tekstur yang halus, rasa manis dan beraroma wangi. Sayangnya, jenis ini tidak dapat tumbuh dengna baik di Indonesia karena memang tergolong tanaman yang hidup di lingkungan beriklim sedang.
5. Mini
Sesuai namanya, wortel ini memiliki ukuran yang kecil dengan panjang hanya 3-5 cm saja. Bentuk umbi akar wortel ini jika dilihat-lihat mirip seperti lobak yang masih muda dengan ujung agak runcing dan terlihat gendut. Jenis ini walaupun memiliki ukuran yang kecil tetapi rasanya manis, sehingga cocok juga di tanam di rumah. Ia dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang berpasir dan bisa dipanen 60 hari sejak penanaman. Sayangnya karena ukurannya yang kecil ini, saya tidak merekomendasikan untuk membudidayakannya karena hasil panen yang didapat tidak seberapa.