Syarat Media Tanam yang Baik Untuk Tanaman Hias

media tanamAda banyak pilihan media tanam yang bisa anda gunakan untuk tanaman hias anda. Hal yang paling penting adalah media yang anda pilih tersebut haruslah sesuai dengan karakter yang dimiliki oleh tanaman hias yang anda miliki sehingga dapat membuat tanaman ini tumbuh dengan subur. Anda perlu memahami karakter yang dimiliki oleh tanaman hias tersebut, misalnya anthurium yang memiliki perakaran kurang kuat sehingga membutuhkan media yang memiliki porositas bagus dan massa jenis rendah. Ada juga tanaman adenium dan euphorbia yang tidak menyukai media yang lembab sehingga membutuhkan rewetability yang baik.

Berikut ini akan saya bahas 8 syarat media tanam yang baik untuk tanaman hias.

1. Daya Pegang Air

Daya pegang air adalah kemampuan media tanam untuk mempertahankan air di dalam ruang porinya sehingga media tanam tidak mudah kering. Hal ini terkait dengan sifat adhesi antara media tanam dan air. Nilai daya pegang air biasanya akan sebanding dengan daya serap hara media tanam. Media tanam dengan daya pegang air buruk akan lebih cepat kering dan kehilangan unsur hara akibat pencucian. Media tanam yang memiliki WHC baik adalah sekam bakar, rock wool, spaghnum moss, peat moss dan coco peat.

2. Rewetability

Rewetability adalah kemampuan yang dimiliki oleh sebuah media tanam agar bisa basah setelah menjadi sangat kering. Kemampuan ini sangat dibutuhkan terutama bagi tanaman yang menyukai media tanam agak kering seperti adenium dan euphorbia. Media tanam dengan rewetability buruk seperti coco peat, rock wool dan kompos daun bambu akan sulit dibasahkan kembali jika sudah sangat kering. Untuk membasahinya kita harus meremas-remasnya terlebih dahulu, lalu merendamnya beberapa lama. Oleh karena itu, penggunaan media tanam tersebut harus dijaga agar tidak mengalami kekeringan.

3. Massa Jenis

Massa jenis merupakan perbandingan antara bobot dan volume suatu benda. Faktor ini biasanya lebih mengarah pada karakter fisik daripada kimia. Media tanam dengan massa jenis rendah memiliki bobot relatif lebih ringan meskipun volumenya besar. Coba bandingkan bobot antara sekam bakar dan zeolit yang berada dalam pot dengan ukuran sama, tentu jauh lebih berat pot yang berisi zeolit. Tanaman hias yang memiliki sistem perakaran kurang baik, sebaiknya jangan ditanam di media yang memiliki massa jenis yang tinggi.

4. Porositas

Porositas adalah banyaknya ruang pori sebagai temapt pertukaran udara di dalam media tanam. Dengan adanya porositas media tanam yang baik, maka akan membuat perakaran tanaman tumbuh sehat. Hal itu disebabkan sistem perakaran tanaman membutuhkan udara untuk melakukan respirasi. Porositas media tanam ini juga beguna untuk menyelamatkan tanaman dari kekeringan akibat terendam air. Jika terendam air terlalu lama, tanaman akan mengalami kekeringan walaupun disekitarnya terdapat air dalam jumlah yang banyak. Hal ini terjadi karena perakaran tanaman menjadi rusak da tidak mampu lagi menyuplai air dari media tanam ke seluruh bagian tubuhnya.

5. Ketersediaan Unsur Hara

Unsur hara atau mineral adalah makanan bagi tanaman. Ketersediaannya dalam media tanam memang dibutuhkan. Namun, kebanyakan pembudidaya tanaman cendrung lebih senang menggunakan media tanam yang mengandung hampir 0% unsur hara sehingga memudahkan dalam menghitung jumlah pupuk yang akan diberikan. Sehingga menghindari kesalahan fisiologis akibat kelebihan atau kekurangan unsur hara. Hal itu biasanya diperlukan untuk memastikan kekompakan pertumbuhan tanaman.

6. Daya Sanggah atau Buffer pH

Daya sanggah pH adalah potensi media tanam untuk mempertahankan pH agar cenderung tetap atau berada pada kisaran tertentu. Media tanam yang memiliki buffer pH yang baik adalah media tanam yang memiliki matriks (penyerap) hara seperti sekam bakar, arang kayu, coco peat dan zeolit.

7. Kapasitas Tukar Kation (KTK)

Nilai KTK adalah nilai kapasitas media tanam dalam bertukar kation yang dimilikinya dengan ion H+ yang dilepaskan oleh tanaman. Untuk menyerap unsur hara dari dalam media tanam, tanaman melepaskan ion H+ ke koloid media tanam sehingga terjadi ketidaksetimbangan potensial osmotik sel dengan koloid tanah dan ketidaksetimbangan potensial listrik di dalam koloid tanah. Kedua hal itulah yang membuat tanaman dapat mengambil unsur hara yang memiliki bobot dan valensi lebih berat dari H+. Kapasitas tukar kation juga dapat mewakili kapasitas pertukaran anion. pasalnya, tanaman juga melepaskan ion OH untuk mengambil NO3 dari dalam media tanam.

8. Sterilitas

Sterilitas adalah kualitas biologis media tanam yang menjamin bahwa media tanam yang digunakan bebas dari kandungan (investasi) hama dan penyakit. Media tanam yang baik adalah media tanam yang bebas dari hama dan penyakit. Media tanam seperti sekam bakar, arang kayu, coco peat, zeolit, rock woll, umumnya sudah bebas dari hal tersebut. Namun, media tanaman yang terbuat dari sisa-sisa atau dekomposisi bahan organik seperti kompos daun bambu dan kompos sekam biasanya masih mengandung hama dan penakit. Media tanam tersebut harus di sterilisasi terlebih dahulu sebelum digunakan. Perlakuan sterilisasi bisa dilakukan secara fisik seperti pasteurisasi atau istilah umumnya dikukus, maupun secara kimia dengan menggunakan pestisida.